Celimpungan

Celimpungan adalah makanan yang berbentuk seperti bakso ikan dan berkuah santan kental. Bahan membuat celimpungan sama halnya dengan membuat adonan pempek. Terbuat dari ikan segar dan tepung sagu. Namun bedanya ada pada bentuk dan kuahnya. Jika pempek berkuah saus cuka, maka celimpungan berkuah santan kental yang telah dicampur rempah-rempah. Pun bentuknya. Jika celimpungan berbentuk menyerupai bola yang tidak beraturan, lain halnya dengan pempek. Ada yang bentuknya pistel, kapal selam, dan lain sebagainya. Rasanya gurih nan lezat. Membuat siapa saja ketagihan untuk menyantapnya.

Mengapa dinamai celimpungan? Nama celimpungan sendiri diambil dari kata cemplung. Dimana pada saat memasukkan bakso ikan kedalam kuah santan yang mendidih menimbulkan suara ‘plung’. Akhirnya bakso ikan ini dinamakan dengan Celimpungan.

Untuk semakin menambah rasa nikmat saat menyantap makanan satu ini, biasanya ditambahi dengan taburan bawang goreng, potongan lontong, dan kerupuk ikan. Bagi yang menyukai rasa pedas, biasanya ditambahkan dengan sambal yang juga khas yaitu sambal merah tumis encer. 

Kuah Celimpungan yang berwarna kuning ini memiliki sebuah makna yang berarti meriah, ramai atau semarak. Jadi wajar, kalau Celimpungan adalah salah satu makanan yang memiliki simbol yang mengobarkan semangat sebelum kita beraktivitas.

Celimpungan baik disantap kapan saja. Jika lebaran tiba, kuliner satu ini biasanya paling diburu selain pempek. Untuk mencicipi celimpungan di kota Palembang, rasanya tak sulit. Karena celimpungan tersedia di mana saja, mulai dari warung kaki lima hingga hotel bintang lima. Harganya yang dibanderol pun bervariasi, mulai dari 500 rupiah/butir sampai 2500 rupiah/butir. Kalau di kampungku sendiri, celimpungan dijual dengan harga 3 butir = 2000 rupiah.



sumber gambar : pinterest 

Komentar